July 18, 2025

Iran vs Israel

Serangan Rudal Lukai Lebih dari 200 Warga, Israel Ancam Petinggi Iran, tahuberita.com – Ketegangan antara Israel dan Iran kembali memanas setelah serangan rudal balistik yang diluncurkan Iran ke wilayah Israel menewaskan puluhan warga sipil dan melukai lebih dari 200 orang, termasuk anak-anak dan tenaga medis. Merespons serangan tersebut, pemerintah Israel mengeluarkan pernyataan keras, dengan mengancam langsung pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, sebagai bentuk balasan terhadap aksi militer yang disebut sebagai “serangan provokatif dan biadab”.

Serangan terjadi pada Minggu, 22 Juni 2025, di mana Iran meluncurkan lebih dari 40 rudal balistik jarak menengah yang menargetkan berbagai wilayah strategis di Israel, seperti Tel Aviv, Beersheba, dan Haifa. Sejumlah rudal menghantam kawasan pemukiman, rumah sakit, dan sekolah yang sedang tidak beroperasi karena hari libur nasional.

Meski sistem pertahanan Iron Dome berhasil mencegat sebagian besar rudal, setidaknya 15 proyektil berhasil mencapai target dan menimbulkan kerusakan besar. Rumah Sakit Soroka di Beersheba menjadi salah satu lokasi yang terdampak, memaksa tim medis mengevakuasi ratusan pasien ke ruang bawah tanah.

Data dari Kementerian Kesehatan Israel mencatat bahwa korban luka mencapai lebih dari 200 orang, sebagian besar akibat reruntuhan bangunan dan pecahan kaca. Puluhan lainnya mengalami trauma psikologis dan serangan panik, terutama di wilayah utara yang terkena dampak langsung.

Beberapa korban masih dalam kondisi kritis, dan pihak rumah sakit menyatakan kemungkinan angka korban bisa bertambah. Pemerintah Israel telah menetapkan status darurat nasional dan memperluas jangkauan perlindungan sipil di seluruh penjuru negeri.

Israel: “Khamenei Akan Bertanggung Jawab”

Dalam pernyataan yang disampaikan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Israel menegaskan bahwa serangan tersebut merupakan tindakan teroris yang dilakukan oleh negara, dan bahwa pemimpin spiritual sekaligus politik tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, akan menjadi pihak yang langsung dimintai pertanggungjawaban.

Darah warga kami ada di tangan Khamenei. Kami akan membalas. Tidak ada yang akan lolos,” ujar Netanyahu dalam pidato darurat di hadapan parlemen.

Netanyahu juga menegaskan bahwa Israel tidak akan tinggal diam, dan sudah menyiapkan serangan balasan terukur dan strategis, dengan mempertimbangkan kemungkinan menyerang situs militer dan pusat kekuasaan di Teheran dan kota-kota lainnya.

Begini Respons Dunia Internasional

Serangan ini mendapat perhatian serius dari berbagai negara, terutama Amerika Serikat, Uni Eropa, dan PBB. Presiden AS dalam pernyataannya menyebutkan bahwa pihaknya akan “berdiri bersama Israel” namun juga mengimbau agar kedua negara menahan diri agar konflik tidak berkembang menjadi perang terbuka yang berdampak global.

Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata segera dan mendesak kedua negara kembali ke meja diplomasi. Sementara itu, UEA dan Arab Saudi menyatakan keprihatinan mendalam dan mendesak agar kepentingan rakyat sipil dijadikan prioritas utama dalam setiap langkah militer.

Para analis menilai bahwa ancaman Israel terhadap pemimpin tertinggi Iran merupakan sinyal eskalasi serius yang bisa berujung pada konflik militer skala penuh di Timur Tengah. Pasalnya, selama ini meski kedua negara kerap terlibat dalam perang bayangan, mereka jarang saling menarget tokoh negara secara terbuka.

Jika serangan balasan Israel benar-benar menargetkan pusat kekuasaan di Iran, termasuk pemukiman elite dan pusat komando militer, maka Iran kemungkinan besar akan membalas dengan skala yang lebih besar, berpotensi melibatkan kelompok proksi seperti Hezbollah di Lebanon dan Houthi di Yaman.

Pemerintah Israel dilaporkan telah memobilisasi sebagian besar unit militernya di utara dan tengah negara. Jet-jet tempur telah disiagakan di perbatasan, dan pasukan cadangan dipanggil untuk bersiaga selama dua pekan ke depan. Beberapa sumber intelijen menyebutkan bahwa serangan balasan ke wilayah Iran bisa terjadi dalam 48–72 jam ke depan, tergantung keputusan kabinet keamanan Israel.

Sementara itu, wilayah seperti Tel Aviv dan Yerusalem berada dalam status siaga tinggi, dengan pengamanan ketat di tempat ibadah, fasilitas umum, dan pusat pemerintahan.

Serangan rudal Iran ke Israel pada 22 Juni 2025 telah menciptakan babak baru dalam konflik lama kedua negara. Dengan lebih dari 200 warga Israel luka-luka, sebagian kritis, dan retorika balasan yang ditujukan langsung ke pemimpin tertinggi Iran, dunia kini menantikan bagaimana Israel akan merespons.

Ancaman yang dilontarkan oleh Israel terhadap Ayatollah Khamenei menjadi titik krusial yang bisa membawa Timur Tengah pada fase konflik terbuka yang lebih luas. Dalam situasi seperti ini, diplomasi internasional sangat dibutuhkan untuk mencegah kerugian yang lebih besar, baik bagi Israel, Iran, maupun stabilitas kawasan secara keseluruhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *