Iran Luncurkan Rudal ke Israel Eskalasi Baru dalam Konflik Regional, tahuberita.com – Iran melancarkan serangkaian serangan rudal balistik ke wilayah Israel, sebagai balasan atas serangan udara yang menimpa fasilitas nuklir Iran beberapa hari sebelumnya. Insiden yang terjadi pada Minggu (22 Juni 2025) tersebut menandai eskalasi besar terbaru dalam konflik antara kedua negara, yang kini semakin melibatkan aktor internasional seperti AS.
Menurut Iran, sistem pertahanan mereka melancarkan dua gelombang serangan rudal lebih dari 40 rudal balistik yang menarget kota-kota seperti Tel Aviv, Haifa, dan daerah-daerah strategis di Israel utara dan tengah . Serangan ini diklaim sebagai respons atas serangan udara AS dan Israel ke Iran, yang menarget fasilitas nuklir di Natanz, Fordow, dan Isfahan.
Laporan dari Israel menyebutkan bahwa sebagian besar rudal berhasil dipatahkan oleh sistem pertahanan udara, namun diperkirakan 21 orang terluka, sebagian di antaranya mengalami luka serius.
Serangan menyebabkan kehancuran di beberapa wilayah, termasuk:
- Entrian ke tempat penitipan anak di Beersheba yang rusak parah, meski tidak menelan korban saat serangan terjadi karena tutup.
- Gedung apartemen dan rumah di Tel Aviv dan Haifa yang hancur terkena puing-puing.
- Soroka Medical Center di Beersheba yang mengalami kerusakan signifikan meskipun dievakuasi lebih dulu, sekitar 71 orang terluka akibat panik dan reruntuhan.
Iran menyatakan serangan tersebut merupakan serangan balasan terhadap serangan udara koalisi AS–Israel dan ditujukan untuk menargetkan instalasi militer serta intelijen Israel dekat fasilitas sipil.
Sementara itu, militer Israel membantah klaim tersebut, menyatakan tidak ada fasilitas militer yang terkena dampak dan menegaskan bahwa sasaran mereka adalah area sipil . Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga memperingatkan bahwa Iran “akan membayar mahal” atas tindakan ini .
Total korban luka di Israel diperkirakan mencapai 86–200 orang, tergantung data yang diperoleh dari layanan darurat dan rumah sakit. Mereka yang terluka mengalami berbagai kondisi dari luka ringan hingga serangan panik akibat evakuasi mendadak.
Rumah sakit sempat mengevakuasi pasien, membatasi penerimaan pasien baru, dan menyiapkan ruang bawah tanah sebagai tempat perlindungan darurat .
Lalu Dampak Apa Yang Akan terjadi?
Serangan ini menjadi babak baru dalam konflik yang membuka kemungkinan perang skala lebih besar. Beberapa efek geopolitik jangka pendek meliputi:
- Penguatan sistem pertahanan di Israel, perkuat interoperabilitas dengan AS.
- Aksi diplomatik Uni Eropa dan negara-negara Barat yang mendesak de-eskalasi .
- Peningkatan ketegangan di rute minyak global dan lonjakan harga minyak, meski belum ke level krisis .
Apa Selanjutnya?
Israel telah membalas dengan serangan udara ke situs militer Iran. Pemerintah kedua negara menunjukkan kemauan tinggi untuk melanjutkan perang, meski diskusi internasional tetap mengupayakan gencatan senjata .
Aktor global, termasuk Amerika Serikat, Rusia, dan negara Eropa, kini mengambil peran penting untuk mencegah konflik menjadi perang total. Namun, ancaman Iran untuk menutup Selat Hormuz bisa memengaruhi pasokan minyak dunia .
Serangan rudal Iran terhadap Israel pada 22 Juni 2025 menandakan eskalasi dramatis yang mengancam stabilitas kawasan. Meskipun Iran menyebut serangan itu sebagai bentuk pembelaan diri, dampak kerusakan pada fasilitas sipil seperti rumah sakit dan apartemen menimbulkan keprihatinan luas.
Sambil menanti aksi balasan Israel dan respons diplomatik internasional, publik global berharap eskalasi bisa segera terwujud demi mencegah kerusakan lebih lanjut dan melindungi warga sipil dari kedua belah pihak.