Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun, tahuberita.com – Dunia kembali kehilangan salah satu tokoh spiritual paling berpengaruh di era modern. Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma, dikabarkan meninggal dunia pada usia 88 tahun, di kediamannya di Kota Vatikan, Minggu pagi waktu setempat.
Kabar duka ini dikonfirmasi langsung oleh pihak Vatikan melalui pernyataan resmi. “Dengan penuh duka kami mengumumkan bahwa Yang Mulia Paus Fransiskus telah wafat dengan tenang setelah sempat dirawat akibat komplikasi kesehatan yang memburuk dalam beberapa bulan terakhir,” demikian bunyi pengumuman tersebut.
Riwayat Kesehatan yang Memburuk
Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi kesehatan Paus Fransiskus memang kerap menjadi perhatian publik. Ia sempat menjalani operasi usus besar pada 2021, serta mengalami gangguan pernapasan yang membuatnya harus menjalani perawatan intensif beberapa kali di rumah sakit Gemelli, Roma.
Meski tetap menjalankan tugas-tugas kepausan, termasuk pertemuan dengan pemimpin negara dan kegiatan pastoral, Paus Fransiskus juga diketahui mulai membatasi perjalanan jauh dan aktivitas berat sejak usianya melewati 85 tahun.
Pada awal tahun ini, Vatikan mengonfirmasi bahwa Paus sempat mengalami infeksi saluran pernapasan yang memaksa pembatalan beberapa agenda penting. Meski sempat membaik, kondisi tersebut memburuk dalam dua minggu terakhir.
Kehidupan Awal dan Jejak Kepemimpinan
Lahir dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, Paus Fransiskus dikenal sebagai paus pertama yang berasal dari Amerika Latin, dan juga paus pertama dari ordo Jesuit.
Ia terpilih menjadi Paus ke-266 pada 13 Maret 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri. Pemilihannya menjadi tonggak sejarah baru dalam Gereja Katolik, mengingat latar belakangnya yang sederhana dan pendekatan kepemimpinan yang penuh empati.
Sepanjang masa kepausannya, Paus Fransiskus dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat kecil, menekankan isu-isu kemanusiaan, lingkungan hidup, keadilan sosial, serta reformasi internal dalam tubuh Gereja Katolik.
Warisan Paus Fransiskus untuk Dunia
Paus Fransiskus akan dikenang sebagai salah satu pemimpin agama paling progresif dalam sejarah Gereja Katolik. Beberapa hal yang menjadi warisannya antara lain:
- Fokus pada Isu Sosial: Ia lantang menyuarakan keprihatinan terhadap kemiskinan, pengungsi, ketimpangan ekonomi, dan ketidakadilan global.
- Peduli Lingkungan: Ensiklik Laudato Si’ yang diterbitkan tahun 2015 menjadi seruan moral kepada dunia tentang pentingnya menjaga bumi dan melawan perubahan iklim.
- Reformasi Vatikan: Di bawah kepemimpinannya, Vatikan melakukan pembaruan sistem keuangan dan transparansi lembaga Gereja.
- Dialog Antaragama: Paus Fransiskus aktif membangun jembatan dialog dengan umat Islam, Yahudi, Hindu, dan agama-agama lainnya untuk menciptakan dunia yang lebih damai.
- Keterbukaan Terhadap Isu Kontemporer: Ia beberapa kali menyampaikan pandangan yang lebih terbuka terkait komunitas LGBTQ+, peran perempuan dalam gereja, serta kasus pelecehan seksual di kalangan klerus.
Reaksi Dunia Internasional
Kabar wafatnya Paus Fransiskus langsung memicu gelombang belasungkawa dari berbagai pemimpin dunia dan tokoh lintas agama.
Presiden Italia, dalam pernyataannya, menyebut Paus sebagai “simbol moral dan kompas nurani global.” Sementara itu, Presiden Argentina, negara asalnya, menetapkan hari berkabung nasional selama tiga hari sebagai bentuk penghormatan terhadap sosok besar tersebut.
Uskup Agung Canterbury, pemimpin Gereja Anglikan, juga menyampaikan duka mendalam dan menyebut Paus Fransiskus sebagai “jembatan antariman dan penjaga nilai-nilai universal.”
Misteri Suksesi: Siapa Pengganti Paus Fransiskus?
Dengan wafatnya Paus Fransiskus, mata dunia kini tertuju pada proses konklaf, yaitu sidang para kardinal untuk memilih Paus baru. Sesuai tradisi, College of Cardinals akan mengadakan pertemuan tertutup di Kapel Sistina dalam beberapa minggu ke depan.
Proses pemilihan Paus selalu menjadi momen bersejarah yang penuh simbolisme, harapan, dan pertanyaan besar. Siapa yang akan menggantikan sosok yang begitu dicintai ini? Apakah Gereja Katolik akan tetap berada di jalur reformasi seperti yang dirintis oleh Paus Fransiskus?
Upacara Pemakaman dan Penghormatan Terakhir
Vatikan mengumumkan bahwa jenazah Paus Fransiskus akan disemayamkan di Basilika Santo Petrus, tempat yang sama di mana para paus sebelumnya dimakamkan. Ribuan peziarah diperkirakan akan memadati Kota Vatikan dalam beberapa hari mendatang.
Upacara pemakaman dijadwalkan berlangsung pada Jumat mendatang dan akan dihadiri oleh para pemimpin agama, kepala negara, serta umat Katolik dari seluruh penjuru dunia. Paus Emeritus Benediktus XVI sendiri telah dimakamkan di lokasi yang sama pada tahun 2022.
Kesimpulan: Paus Fransiskus dalam Kenangan
Wafatnya Paus Fransiskus bukan hanya duka bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh dunia yang menyaksikan kepemimpinannya selama lebih dari satu dekade. Ia adalah pemimpin yang tak hanya bicara tentang iman, tapi juga tentang keadilan, kasih, dan keberanian menghadapi zaman yang terus berubah.
Warisan spiritual dan moralnya akan terus dikenang, menjadi inspirasi bagi generasi mendatang, dan menjadi pondasi kokoh bagi Gereja Katolik untuk melangkah ke masa depan.