May 24, 2025

Frans Manansang

 

Ini Dia Profil Frans Manansang Pendiri Taman Safari Indonesia, tahuberita.com – Nama Frans Manansang kini sedang menjadi konsumsi publik mengenai dugaan adanya pelanggaran HAM kepada pemain Sirkus di Taman Safari Puncak, Bogor. Mungkin belum sepopuler destinasi wisata yang ia dirikan, namun kontribusinya dalam dunia konservasi satwa di Indonesia patut mendapat perhatian lebih. Sebagai salah satu pendiri Taman Safari Indonesia (TSI), Frans bersama saudara-saudaranya berhasil mengubah wajah konservasi dan edukasi satwa di Tanah Air.

 

Latar Belakang Keluarga dan Awal Karier

Frans Manansang merupakan putra dari Hadi Manansang, seorang akrobat asal Shanghai, Tiongkok, yang merantau ke Indonesia dan mendirikan Oriental Circus Indonesia (OCI). Sejak kecil, Frans bersama saudara-saudaranya, Jansen Manansang dan Tony Sumampau, telah terbiasa hidup dalam dunia sirkus, mengikuti pertunjukan keliling yang memperkenalkan mereka pada berbagai jenis satwa dan budaya.

Pengalaman hidup dalam dunia sirkus ini membentuk pemahaman Frans tentang pentingnya kesejahteraan satwa dan perlunya tempat yang dapat mengedukasi masyarakat mengenai konservasi.

 

Mendirikan Taman Safari Indonesia

Pada tahun 1980-an, melihat kebutuhan akan tempat konservasi satwa yang juga dapat menjadi sarana edukasi dan rekreasi, Frans bersama saudara-saudaranya mendirikan Taman Safari Indonesia di Cisarua, Bogor. TSI menjadi taman safari pertama di Indonesia yang mengusung konsep konservasi, edukasi, dan rekreasi dalam satu tempat.

Dengan luas awal sekitar 55 hektar, TSI kini telah berkembang menjadi salah satu taman safari terbesar di Asia Tenggara, menampung berbagai spesies satwa dari berbagai belahan dunia dan menjadi destinasi wisata unggulan di Indonesia.

 

Komitmen terhadap Konservasi dan Edukasi

Frans Manansang dikenal sebagai pribadi yang memiliki komitmen tinggi terhadap konservasi satwa. Di bawah kepemimpinannya, TSI tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga pusat penelitian dan edukasi mengenai satwa liar.Berbagai program konservasi, seperti penangkaran satwa langka dan rehabilitasi satwa, telah dijalankan untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.

Selain itu, TSI juga aktif dalam mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan satwa liar melalui berbagai program edukatif dan interaktif.

 

Peran dalam Dunia Konservasi Internasional

Kontribusi Frans dalam dunia konservasi tidak hanya diakui di Indonesia, tetapi juga di kancah internasional. TSI telah menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga konservasi dunia, seperti World Association of Zoos and Aquariums (WAZA) dan Southeast Asian Zoos Association (SEAZA), untuk meningkatkan standar kesejahteraan satwa dan konservasi global.

Tantangan dan Kontroversi

Seperti halnya tokoh publik lainnya, Frans Manansang juga menghadapi berbagai tantangan dan kontroversi. Beberapa waktu lalu, muncul laporan mengenai dugaan eksploitasi terhadap mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia.Namun, pihak TSI telah memberikan klarifikasi dan menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan kesejahteraan semua pihak yang terlibat dalam operasional taman safari.

 

Warisan dan Masa Depan

Warisan yang ditinggalkan oleh Frans Manansang melalui Taman Safari Indonesia sangat besar. TSI tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga simbol komitmen terhadap konservasi dan edukasi satwa di Indonesia. Dengan terus berkembangnya TSI dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya konservasi, warisan Frans diharapkan dapat terus menginspirasi generasi mendatang untuk menjaga keanekaragaman hayati Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *