June 18, 2025

Desa Penglipuran Bali

 

Simak! Ini Harga Tiket Masuk Desa Penglipuran Bali 2025, tahuberita.com – Desa Penglipuran, yang terkenal akan keindahan tata ruangnya, kebersihan, serta pelestarian budaya tradisional Bali, terus menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan lokal maupun mancanegara. Menyambut tahun 2025, pemerintah desa dan pengelola wisata setempat melakukan penyesuaian harga tiket masuk serta pengembangan fasilitas guna memberikan pengalaman terbaik bagi pengunjung.

Berikut ini adalah informasi lengkap mengenai harga tiket masuk Desa Penglipuran Bali tahun 2025, fasilitas yang tersedia, serta tips hemat untuk wisatawan yang ingin berkunjung ke salah satu desa terbersih di dunia ini.

Harga Tiket Masuk Desa Penglipuran 2025

Per tahun 2025, tiket masuk ke kawasan wisata Desa Adat Penglipuran mengalami penyesuaian harga guna menunjang pengelolaan desa dan pelestarian budaya yang berkelanjutan. Harga tiket ini berlaku baik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara.

Berikut rincian harga tiket masuk terbaru:

Kategori Pengunjung Harga Tiket Masuk 2025
Wisatawan Domestik Dewasa Rp 30.000
Wisatawan Domestik Anak-anak Rp 15.000
Wisatawan Asing Dewasa Rp 50.000
Wisatawan Asing Anak-anak Rp 25.000
Parkir Motor Rp 2.000
Parkir Mobil Rp 5.000

Penyesuaian ini dilakukan dengan mempertimbangkan peningkatan layanan kebersihan, perawatan fasilitas umum, serta pelestarian adat dan budaya.

 

Jam Operasional dan Akses Lokasi

Desa Penglipuran buka untuk umum setiap hari, termasuk akhir pekan dan hari libur nasional. Jam operasional dimulai dari pukul 08.00 hingga 17.00 WITA.

Lokasi desa ini berada di Kecamatan Bangli, sekitar 45 kilometer dari Denpasar atau 1,5 jam perjalanan dari Bandara Ngurah Rai. Akses menuju desa cukup mudah, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun jasa tur lokal.

Daya tarik utama Desa Penglipuran bukan hanya pada keindahan visualnya, tapi juga pada pengalaman budaya yang otentik. Berikut beberapa keunggulan yang membuat desa ini terus ramai dikunjungi:

  1. Tata Ruang Simetris dan Bersih
    Desa ini memiliki tata ruang yang sangat rapi. Rumah-rumah adat berjajar simetris, masing-masing dilengkapi angkul-angkul (pintu gerbang khas Bali) yang identik, menciptakan suasana harmonis.
  2. Pelestarian Budaya Lokal
    Masyarakat Penglipuran masih memegang teguh adat istiadat Bali kuno. Upacara keagamaan rutin digelar dan bisa disaksikan oleh wisatawan.
  3. Bebas Polusi dan Kendaraan Bermotor
    Di dalam kawasan utama desa, kendaraan bermotor tidak diperbolehkan masuk. Pengunjung harus berjalan kaki, menciptakan suasana yang tenang dan alami.
  4. Hutan Bambu dan Alam Sekitar
    Sekitar 45 hektare lahan di desa ini ditumbuhi hutan bambu, yang menjadi paru-paru desa dan destinasi favorit untuk trekking ringan atau fotografi.

Seiring meningkatnya jumlah wisatawan, pengelola desa telah menyediakan berbagai fasilitas penunjang kenyamanan, di antaranya:

  • Area parkir luas
  • Toilet bersih dan ramah lingkungan
  • Gazebo istirahat
  • Pusat oleh-oleh dan kerajinan lokal
  • Warung makanan tradisional Bali
  • Area informasi wisata
  • Homestay dan penginapan keluarga lokal

Fasilitas ini dirancang untuk tetap menyatu dengan lingkungan dan tidak mengganggu keaslian suasana desa.

Tips Hemat Berkunjung ke Desa Penglipuran

  1. Datang Lebih Pagi
    Selain udara masih sejuk, datang pagi hari memungkinkan kamu menikmati desa lebih leluasa sebelum ramai oleh pengunjung lain.
  2. Gunakan Transportasi Umum atau Rombongan
    Jika tidak membawa kendaraan pribadi, kamu bisa bergabung dengan open trip atau menyewa mobil bersama teman untuk menghemat biaya transportasi.
  3. Bawa Bekal Sendiri
    Meski tersedia warung, membawa bekal ringan seperti air minum dan camilan bisa menghemat biaya dan mengurangi sampah plastik.
  4. Hormati Aturan Adat
    Desa ini sangat menjaga nilai budaya. Hindari merokok sembarangan, berbicara kasar, atau berpakaian tidak sopan.
  5. Gunakan Uang Tunai
    Beberapa warung atau tempat oleh-oleh belum menerima pembayaran digital, jadi siapkan uang tunai secukupnya.

 

Penting untuk diketahui, seluruh hasil dari tiket masuk digunakan untuk mendanai kegiatan adat, pelestarian lingkungan, serta pengembangan ekonomi masyarakat lokal.

Pemerintah desa secara transparan memanfaatkan dana untuk:

  • Perawatan pura dan fasilitas umum
  • Pendidikan budaya bagi generasi muda
  • Pengembangan kerajinan tangan lokal
  • Program pelatihan pemandu wisata

Dengan demikian, setiap pengunjung turut berkontribusi menjaga warisan budaya Bali.

 

Desa Penglipuran bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga representasi utuh dari filosofi hidup masyarakat Bali yang seimbang antara manusia, alam, dan Tuhan (Tri Hita Karana). Dengan harga tiket masuk yang terjangkau, fasilitas lengkap, dan pengalaman budaya yang otentik, desa ini patut masuk dalam daftar kunjungan utama di Bali tahun 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *