Profil Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat 2025, tahuberita.com –Dedi Mulyadi, lahir pada 11 April 1971 di Sukasari, Subang, Jawa Barat, merupakan sosok yang dikenal luas dalam kancah politik Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Sebagai anak bungsu dari sembilan bersaudara, Dedi tumbuh dalam keluarga yang penuh semangat pengabdian ayahnya, Sahlin Ahmad Suryana, adalah anggota TNI, sementara ibunya, Kasiti, aktif di Palang Merah Indonesia.
Pendidikan dan Awal Karier
Perjalanan pendidikan Dedi dimulai di SD Subakti (lulus 1984), SMP Kalijati (lulus 1987), dan SMA Negeri Purwadadi (lulus 1990). Setelah itu, ia melanjutkan studi hukum di Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman, Purwakarta, dan meraih gelar sarjana pada 1999. Semasa kuliah, Dedi aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan, yang membentuk dasar kepemimpinannya di masa depan.
Karier Politik
Dedi memulai kiprahnya di dunia politik pada 1999 sebagai anggota DPRD Kabupaten Purwakarta dari Partai Golkar, mewakili daerah pemilihan Tegalwaru. Kariernya menanjak dengan menjabat sebagai wakil sekretaris, sekretaris, hingga menjadi ketua DPD Golkar Purwakarta pada 2004.
Pada usia 32 tahun, Dedi mencatat sejarah sebagai wakil bupati termuda di Purwakarta, mendampingi Bupati Lily Hambali Hasan periode 2003–2008. Kepemimpinannya berlanjut dengan terpilih sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode, 2008–2013 dan 2013–2018. Pada 2016, ia dipercaya memimpin DPD Golkar Jawa Barat.
Pada 2018, Dedi maju sebagai calon wakil gubernur Jawa Barat berpasangan dengan Deddy Mizwar, namun pasangan ini belum berhasil memenangkan pemilihan. Setelah masa jabatannya sebagai bupati berakhir pada 13 Maret 2018, Dedi terpilih sebagai anggota DPR RI mewakili daerah pemilihan Jawa Barat VII dalam Pemilu 2019.
Menariknya, pada pemilihan presiden 2019, Dedi yang sebelumnya mendukung Prabowo Subianto, beralih mendukung Joko Widodo dan menjadi ketua tim kampanye daerah Jawa Barat. Pada Mei 2023, Dedi mengundurkan diri dari Partai Golkar dan bergabung dengan Partai Gerindra untuk mempersiapkan diri dalam kontestasi politik 2024.
Gubernur Jawa Barat
Tahun 2024 menjadi momen penting bagi Dedi. Ia mencalonkan diri sebagai gubernur Jawa Barat dalam Pilkada 2024 dan meraih kemenangan telak dengan memperoleh 14,3 juta suara (62%), menguasai seluruh 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Pelantikannya berlangsung pada 20 Februari 2025. Langkah awalnya sebagai gubernur cukup tegas; salah satunya dengan menonaktifkan seorang kepala sekolah di Depok yang melanggar instruksi gubernur terkait larangan study tour keluar provinsi.
Kehidupan Pribadi
Dedi menikah dengan Anne Ratna Mustika, mantan Mojang Purwakarta, dan dikaruniai tiga anak: Maulana Akbar Ahmad Habibie, Yudistira Manunggaling Rahmaning Hurip, dan Hyang Sukma Ayu. Kehidupan keluarganya kerap menjadi sorotan media, mencerminkan keseimbangan antara karier politik dan kehidupan pribadi yang harmonis.
Gaya Kepemimpinan dan Inovasi
Dikenal dengan pendekatan yang merakyat, Dedi sering turun langsung ke lapangan untuk berinteraksi dengan masyarakat. Saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta, ia memperkenalkan berbagai inovasi, seperti program pendidikan berbasis kearifan lokal dan revitalisasi seni budaya Sunda.
Kebijakan-kebijakannya kerap mengundang perhatian, baik pujian maupun kritik, namun tak dapat disangkal bahwa ia memiliki visi untuk memajukan daerah yang dipimpinnya.
Tantangan dan Harapan
Sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi menghadapi berbagai tantangan, mulai dari urbanisasi yang pesat, ketimpangan ekonomi antarwilayah, hingga isu lingkungan. Namun, dengan pengalaman dan dedikasinya, banyak pihak berharap ia mampu membawa perubahan positif dan mewujudkan Jawa Barat yang lebih maju dan sejahtera.
Penutup
Perjalanan Dedi Mulyadi dari seorang anak desa di Subang hingga menjadi Gubernur Jawa Barat adalah bukti nyata bahwa dedikasi, kerja keras, dan komitmen terhadap masyarakat dapat membawa seseorang mencapai puncak kepemimpinan. Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berjuang dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.