October 2, 2025

Ramadan 18 Februari 2026

 

Ramadan 2026 Diperkirakan Jatuh pada 18 Februari, Bersiaplah Sambut Bulan Suci, tahuberita.com – Kementerian Agama (Kemenag) RI memperkirakan awal Ramadan 1447 Hijriah atau tahun 2026 Masehi akan jatuh pada Rabu, 18 Februari 2026. Perkiraan ini berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi) kalender Hijriah global yang mengacu pada posisi bulan. Meski demikian, penentuan resmi tetap menunggu sidang isbat yang biasanya digelar satu hari sebelum memasuki bulan Ramadan.

Kabar ini disambut dengan antusias oleh umat Muslim di seluruh Indonesia. Bulan Ramadan selalu menjadi momentum istimewa, tidak hanya untuk meningkatkan ibadah dan spiritualitas, tetapi juga mempererat hubungan sosial melalui tradisi berbagi dan kebersamaan.

Perhitungan Awal Ramadan 2026

Menurut data astronomi, hilal diperkirakan akan terlihat pada 17 Februari 2026 saat matahari terbenam. Kondisi ini memungkinkan 18 Februari ditetapkan sebagai 1 Ramadan 1447 Hijriah.

Kemenag menegaskan, meski hisab menunjukkan tanggal tersebut, keputusan awal Ramadan tetap menunggu sidang isbat. Sidang ini melibatkan para ahli astronomi, ormas Islam, hingga perwakilan negara sahabat. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian sekaligus menjaga kesepahaman umat Islam di Indonesia.

Bila benar jatuh pada 18 Februari, maka umat Muslim di Indonesia akan menjalani puasa Ramadan selama sekitar 29–30 hari, dan Idulfitri 1447 H diperkirakan jatuh pada 19 atau 20 Maret 2026, tergantung hasil rukyatul hilal di akhir bulan Ramadan.

 

Persiapan Umat Muslim Menyambut Ramadan

Sejak diumumkannya perkiraan tanggal awal Ramadan 2026, umat Muslim mulai melakukan berbagai persiapan, baik secara spiritual maupun sosial.

  1. Persiapan Ibadah
    Banyak masyarakat mulai memperbanyak amalan seperti puasa sunnah, membaca Al-Qur’an, serta memperdalam ilmu agama sebagai bekal memasuki bulan suci.
  2. Tradisi Bersih-Bersih Masjid
    Menjelang Ramadan, sejumlah masjid dan musala di berbagai daerah mengadakan kegiatan gotong royong membersihkan tempat ibadah. Hal ini dilakukan untuk menyambut jamaah yang semakin ramai saat tarawih dan kegiatan keagamaan lainnya.
  3. Kegiatan Sosial
    Lembaga zakat dan organisasi sosial mulai mengkampanyekan program sedekah Ramadan, paket sembako, hingga persiapan zakat fitrah.
  4. Persiapan Ekonomi Rumah Tangga
    Banyak keluarga juga mulai menyiapkan kebutuhan pokok untuk menghadapi Ramadan, mengingat harga beberapa komoditas cenderung meningkat menjelang bulan puasa.

 

Tradisi Ramadan di Indonesia

Indonesia dikenal dengan kekayaan tradisi Ramadan yang berbeda-beda di setiap daerah. Beberapa tradisi khas yang diperkirakan kembali meramaikan Ramadan 2026 antara lain:

  • Megengan di Jawa Timur: Tradisi doa bersama untuk menyambut bulan suci.
  • Malam Munggahan di Jawa Barat: Kegiatan makan bersama keluarga sebelum Ramadan dimulai.
  • Padusan di Jawa Tengah: Mandi bersama di sumber mata air sebagai simbol penyucian diri.
  • Festival Bedug dan Takbir: Menjadi puncak semarak saat malam Idulfitri.

Tradisi ini memperkaya nilai Ramadan di Indonesia, menjadikan bulan suci bukan hanya ritual keagamaan, tetapi juga budaya yang mempererat kebersamaan.

 

Antisipasi Pemerintah dan Masyarakat

Menjelang Ramadan 2026, pemerintah pusat dan daerah diperkirakan akan mengambil sejumlah langkah antisipasi, di antaranya:

  • Menjaga Stabilitas Harga: Kementerian Perdagangan bersama Bulog biasanya menggelar operasi pasar untuk menjaga harga sembako tetap stabil.
  • Pengaturan Transportasi: Kementerian Perhubungan bersiap mengantisipasi lonjakan penumpang, terutama menjelang mudik lebaran.
  • Kesiapan Listrik dan Internet: PLN dan operator telekomunikasi mempersiapkan layanan maksimal, mengingat kebutuhan listrik dan data internet meningkat selama Ramadan.
  • Pengamanan Tempat Ibadah: Polri dan aparat keamanan akan meningkatkan pengamanan masjid besar serta lokasi keramaian.

 

Pandangan Ulama dan Tokoh Agama

Sejumlah ulama menyambut baik perkiraan Ramadan 2026 jatuh pada 18 Februari. Menurut mereka, Ramadan adalah momen untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan kepedulian sosial.

KH Ahmad Basori, salah satu tokoh Nahdlatul Ulama, menyampaikan bahwa Ramadan 2026 harus dijadikan kesempatan untuk memperkuat toleransi. “Ramadan bukan hanya soal menahan lapar, tetapi juga menahan diri dari perpecahan. Mari kita jadikan bulan ini sebagai momentum persatuan,” ujarnya.

Sementara itu, Ustaz Abdul Somad menekankan pentingnya memanfaatkan Ramadan dengan memperbanyak sedekah. “Di bulan Ramadan, setiap amal dilipatgandakan. Jangan lewatkan kesempatan untuk berbagi,” katanya.

 

Dengan perkiraan awal Ramadan jatuh pada 18 Februari 2026, umat Muslim di Indonesia mulai bersiap menyambut bulan penuh berkah ini. Selain meningkatkan ibadah, Ramadan juga membawa semangat kebersamaan, kepedulian sosial, dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Meski penetapan resminya menunggu sidang isbat Kementerian Agama, antusiasme masyarakat sudah terlihat. Ramadan selalu menjadi momen istimewa yang ditunggu-tunggu, bukan hanya sebagai kewajiban ibadah, tetapi juga tradisi budaya dan perekat sosial bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *