
Pasar properti di Indonesia terus menunjukkan dinamika positif, terutama di kawasan perkotaan besar seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya, hingga Medan. Namun, di tengah tingginya minat masyarakat untuk memiliki hunian, masih banyak kasus proyek properti yang mangkrak akibat pengembang tidak bertanggung jawab. Hal ini membuat calon pembeli harus lebih selektif dalam memilih developer properti terpercaya agar investasi tidak berakhir merugikan.
Risiko Membeli Properti dari Developer Tidak Kredibel
Kasus gagal proyek properti bukan hal baru di Indonesia. Beberapa pembeli mengalami kerugian besar karena proyek yang mereka beli tidak selesai sesuai janji. Dampaknya tidak hanya kerugian finansial, tetapi juga masalah hukum yang rumit. Menurut pengamat properti, salah satu penyebab utama adalah lemahnya riset calon konsumen sebelum memilih developer.
“Banyak masyarakat tergiur harga murah atau promo, padahal developer tersebut tidak memiliki rekam jejak yang jelas. Akibatnya, konsumen terjebak dalam proyek yang tidak kunjung rampung,” ujar seorang pakar properti dalam diskusi publik di Jakarta.
Cara Memilih Developer Properti yang Terpercaya
Agar tidak salah langkah, berikut adalah beberapa tips penting dalam memilih pengembang yang benar-benar bisa dipercaya:
1. Periksa Rekam Jejak Proyek
Langkah pertama adalah memeriksa portofolio developer. Lihat apakah proyek-proyek sebelumnya selesai tepat waktu, bagaimana kualitas bangunan, dan apakah ada keluhan serius dari konsumen. Developer besar biasanya memiliki reputasi yang bisa dicek secara publik, sementara developer baru perlu ditelusuri lebih dalam.
2. Pastikan Legalitas dan Izin Lengkap
Legalitas adalah hal yang tidak bisa ditawar. Pastikan proyek memiliki izin mendirikan bangunan (IMB), sertifikat tanah yang jelas, dan izin lingkungan. Jika izin-izin tersebut belum ada, sebaiknya konsumen menunda untuk melakukan pembelian agar terhindar dari masalah hukum di kemudian hari.
3. Cek Kredibilitas Keuangan Developer
Developer yang sehat secara finansial lebih kecil kemungkinannya gagal menyelesaikan proyek. Konsumen bisa memeriksa apakah developer tersebut bekerja sama dengan bank dalam program KPR. Biasanya, bank hanya mau mendukung proyek dari pengembang yang kredibel dan memiliki kondisi keuangan stabil.
4. Tinjau Kualitas Marketing Gallery dan Progres Proyek
Kunjungan langsung ke lokasi proyek menjadi langkah penting. Dari situ, calon pembeli bisa melihat sejauh mana progres pembangunan berjalan. Marketing gallery yang profesional dan progres pembangunan yang nyata menunjukkan keseriusan developer dalam menjalankan proyek.
5. Baca Perjanjian dengan Teliti
Banyak pembeli yang menandatangani perjanjian tanpa membaca detail klausul. Padahal, di dalamnya tercantum hak dan kewajiban kedua belah pihak, termasuk konsekuensi jika proyek terlambat. Dengan membaca detail perjanjian, konsumen bisa mengantisipasi risiko di masa depan.
6. Cari Rekomendasi dan Review dari Konsumen Lain
Di era digital, konsumen bisa dengan mudah menemukan review developer properti melalui forum, media sosial, atau situs properti. Rekomendasi dari pembeli sebelumnya bisa menjadi indikator penting dalam menilai kredibilitas developer.
Pentingnya Peran Pemerintah dalam Mengawasi Developer
Selain kewaspadaan konsumen, pengawasan dari pemerintah juga menjadi faktor penting. Otoritas terkait, seperti Kementerian PUPR dan OJK, diharapkan memperketat regulasi agar developer nakal bisa diminimalisasi. Misalnya, dengan mewajibkan escrow account atau rekening penampungan untuk pembayaran konsumen sehingga dana tidak disalahgunakan.
Tren Developer Properti di 2025
Memasuki tahun 2025, sejumlah developer besar mulai mengarahkan fokus pada proyek ramah lingkungan dan hunian berkonsep mixed-use. Para pengembang juga lebih terbuka dalam memberikan informasi progres proyek secara transparan melalui website resmi maupun aplikasi. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan kepercayaan konsumen dalam memilih properti.
Menurut data asosiasi real estate, kepercayaan masyarakat terhadap developer yang memiliki reputasi baik cenderung meningkat, meski harga yang ditawarkan sedikit lebih tinggi dibandingkan pengembang baru. Namun, konsumen dinilai lebih memilih membayar lebih mahal asalkan mendapatkan jaminan keamanan investasi.
Membeli properti adalah keputusan besar yang melibatkan investasi jangka panjang. Oleh karena itu, memilih developer properti terpercaya menjadi kunci agar terhindar dari risiko proyek mangkrak. Dengan melakukan riset mendalam, memeriksa legalitas, dan memastikan rekam jejak pengembang, konsumen bisa lebih aman dalam membeli rumah atau apartemen.
Seperti dikatakan oleh pengamat properti, “Harga murah memang menggoda, tapi yang lebih penting adalah keamanan investasi. Jangan sampai uang puluhan hingga ratusan juta rupiah hilang hanya karena salah pilih developer.”