
Jakarta, 28 Juli 2025 – Minat masyarakat untuk menggunakan solar panel di rumah terus meningkat seiring dengan naiknya harga listrik PLN dan kesadaran akan energi terbarukan. Namun pertanyaan paling umum yang muncul adalah: berapa biaya pasangnya? dan kapan investasi ini bisa balik modal?
Pemasangan panel surya di rumah memang tidak murah di awal, namun dalam jangka panjang bisa jadi solusi hemat dan berkelanjutan. Berikut penjelasan lengkap tentang skema biaya dan estimasi balik modal yang perlu kamu ketahui.
Berapa Biaya Pasang Solar Panel di Rumah?
Biaya pemasangan solar panel sangat bervariasi tergantung kapasitas daya, jenis panel yang digunakan, dan sistem penyimpanan daya (baterai) yang dipilih.
1. Paket Solar Panel On-Grid (tanpa baterai)
Jenis ini terhubung langsung ke jaringan PLN. Saat siang hari, listrik dari panel akan digunakan terlebih dahulu, lalu sisanya bisa dijual ke PLN.
- Kapasitas 1 kWp (cukup untuk rumah kecil): Rp 15 – 18 juta
- Kapasitas 3 – 5 kWp (rumah menengah): Rp 40 – 70 juta
- Kapasitas 10 kWp (rumah besar): Rp 100 – 130 juta
2. Paket Solar Panel Hybrid / Off-Grid (dengan baterai)
Sistem ini dapat menyimpan listrik di baterai, cocok untuk rumah di daerah dengan pasokan listrik tidak stabil.
- Kapasitas 3 – 5 kWp dengan baterai lithium: Rp 70 – 120 juta
- Tambahan biaya baterai bisa mencapai 40% dari total harga
Catatan: Harga tersebut sudah termasuk panel, inverter, instalasi, dan struktur rangka. Biaya pemeliharaan per tahun juga relatif rendah, berkisar Rp 500 ribu – Rp 1 juta untuk pembersihan dan pengecekan.
Apa Manfaat Memasang Solar Panel?
Selain ramah lingkungan, menggunakan solar panel memiliki sejumlah keuntungan finansial dan teknis, antara lain:
- Hemat tagihan listrik hingga 50–70% per bulan
- Bisa ekspor listrik ke PLN, terutama jika pakai sistem on-grid
- Nilai properti meningkat, rumah dengan panel surya makin diminati
- Mengurangi emisi karbon, mendukung gaya hidup eco-friendly
- Pemeliharaan mudah dan usia pakai panel bisa mencapai 25–30 tahun
Dengan tren harga listrik yang terus naik, solar panel menjadi investasi jangka panjang yang makin masuk akal.
Kapan Balik Modal dari Investasi Solar Panel?
Waktu balik modal atau payback period tergantung dari beberapa hal, seperti:
- Kapasitas sistem yang dipasang
- Rata-rata konsumsi listrik bulanan
- Harga listrik PLN saat ini
- Apakah sistem menggunakan baterai atau tidak
- Apakah rumah menggunakan sistem ekspor ke PLN (net-metering)
Simulasi Balik Modal:
Misalnya, kamu memasang sistem on-grid 3 kWp seharga Rp 45 juta. Dengan konsumsi listrik rumah sekitar 900 kWh per bulan, dan solar panel mampu menyuplai 400–500 kWh:
- Hemat tagihan listrik bulanan: ± Rp 750.000
- Balik modal: Rp 45 juta ÷ Rp 750 ribu = 60 bulan → 5 tahun
Sementara usia pakai panel surya bisa mencapai 25 tahun, kamu masih punya waktu 20 tahun menikmati listrik hemat setelah balik modal.
Jika kamu menggunakan sistem hybrid dengan baterai, waktu balik modal bisa bertambah menjadi 7–10 tahun, tergantung efisiensi dan harga baterai.
Apakah Bisa Jual Listrik ke PLN?
Ya. Melalui skema Net Metering dari PLN, pengguna solar panel bisa menyalurkan kelebihan energi ke jaringan PLN, dan nantinya akan dikreditkan pada tagihan listrik bulanan.
Namun sejak 2024, insentif net metering diubah menjadi sistem ekspor-impor 100%. Artinya, setiap kWh yang kamu kirim ke PLN akan dihitung penuh, tanpa potongan (sebelumnya hanya dihitung 65%).
Jadi, semakin besar kapasitas sistem dan pemakaianmu rendah di siang hari, semakin besar potensi kamu menjual kelebihan listrik ke PLN.
Prosedur dan Legalitas Pemasangan
Untuk pemasangan legal dan sesuai regulasi, pengguna wajib mendaftarkan sistem ke PLN setempat. Berikut langkah singkatnya:
- Menghubungi vendor solar panel tersertifikasi
- Pengajuan permohonan ke PLN
- Verifikasi dan inspeksi oleh PLN
- Pemasangan alat metering (Exim meter)
- Aktivasi sistem dan mulai digunakan
Proses ini biasanya memakan waktu 1–2 minggu sejak semua dokumen lengkap.
Tren Solar Panel di Indonesia
Pemerintah Indonesia sedang mendorong adopsi energi terbarukan untuk mencapai target Net Zero Emission tahun 2060. Salah satu cara adalah memperbanyak penggunaan PLTS atap oleh rumah tangga.
Sejumlah insentif dan skema kredit hijau mulai dikembangkan oleh bank-bank besar, seperti KPR Hijau + Solar Panel, serta kredit khusus untuk pembelian PLTS.
Beberapa pengembang properti bahkan sudah menawarkan rumah dengan solar panel bawaan sebagai nilai tambah.
Pemasangan solar panel di rumah kini bukan lagi impian mahal. Dengan biaya awal mulai dari Rp 15 jutaan dan estimasi balik modal dalam 5–7 tahun, kamu bisa menikmati hemat listrik selama puluhan tahun ke depan.
Selain memberi dampak positif bagi dompet, langkah ini juga menjadi kontribusi nyata untuk bumi yang lebih hijau. Dengan perhitungan yang matang dan vendor terpercaya, investasi solar panel bisa menjadi keputusan terbaik untuk rumah masa depanmu.