Gagal Pensiun, Jokowi Resmi Jadi Penasihat Global Bloomberg New Economy, tahuberita.com – Mantan Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi kembali menjadi sorotan internasional. Setelah sempat menyatakan ingin menikmati masa pensiun usai menyelesaikan jabatannya pada Oktober 2024, kini Jokowi resmi ditunjuk sebagai penasihat global Bloomberg New Economy. Keputusan ini menandai langkah baru Jokowi di kancah global dan membantah anggapan bahwa dirinya benar-benar “gantung sepatu” dari panggung publik.
Jokowi dan Perannya di Bloomberg New Economy
Bloomberg New Economy merupakan forum ekonomi bergengsi yang menghimpun para pemimpin dunia, pelaku bisnis terkemuka, hingga akademisi berpengaruh. Forum ini dikenal sebagai wadah untuk membahas isu-isu global, mulai dari keberlanjutan, transisi energi, hingga pembangunan ekonomi inklusif.
Dengan bergabung sebagai penasihat global, Jokowi akan duduk bersama tokoh-tokoh dunia lain dalam memberikan pandangan strategis mengenai tantangan ekonomi global. Posisi ini dianggap penting karena memberikan ruang bagi mantan kepala negara untuk tetap berkontribusi dalam perumusan arah kebijakan internasional.
Dalam keterangan resminya, Bloomberg menyebut Jokowi dipilih karena rekam jejaknya dalam pembangunan infrastruktur, transisi energi, dan penguatan posisi Indonesia di forum internasional seperti G20 dan ASEAN.
Jejak Kiprah Jokowi di Dunia Internasional
Selama 10 tahun menjabat sebagai Presiden RI, Jokowi dikenal berhasil meningkatkan posisi Indonesia di panggung dunia. Beberapa capaian pentingnya antara lain:
- Keketuaan G20 tahun 2022 di Bali, yang melahirkan Deklarasi Bali dan menegaskan posisi Indonesia sebagai jembatan dialog antara negara maju dan berkembang.
- Keketuaan ASEAN 2023, di mana Jokowi mendorong kerja sama regional dalam isu transisi energi dan ketahanan pangan.
- Peningkatan investasi asing, terutama di sektor hilirisasi nikel dan energi terbarukan, yang menarik perhatian investor global.
- Advokasi terhadap negara-negara berkembang, termasuk dorongan untuk menciptakan mekanisme pembiayaan iklim yang lebih adil.
Dengan latar belakang tersebut, wajar jika Jokowi dilirik sebagai penasihat global untuk forum internasional sekelas Bloomberg New Economy.
Manfaat untuk Indonesia
Meski jabatan penasihat global bersifat pribadi, keterlibatan Jokowi dinilai membawa keuntungan tidak langsung bagi Indonesia. Beberapa analis menyebutkan:
- Promosi Citra Positif
Kehadiran Jokowi di forum dunia berpotensi memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang mampu melahirkan pemimpin berkelas internasional. - Peluang Investasi Baru
Hubungan dekat Jokowi dengan investor global dapat membuka peluang investasi tambahan di sektor strategis Indonesia. - Diplomasi Non-Formal
Meski tidak lagi menjabat, Jokowi bisa menjadi jembatan diplomasi informal yang memperkuat kerja sama antarnegara. - Inspirasi bagi Negara Berkembang
Kisah Jokowi yang berasal dari latar belakang sederhana hingga menjadi penasihat global dinilai mampu menjadi inspirasi bagi negara berkembang lainnya.
Kritik dan Tantangan
Meski banyak pujian, penunjukan ini juga tidak luput dari kritik. Beberapa pihak menilai sebaiknya Jokowi benar-benar menepati janji pensiunnya, alih-alih kembali aktif di arena internasional.
Selain itu, ada pula kekhawatiran bahwa posisinya sebagai penasihat global bisa menimbulkan konflik kepentingan apabila keputusan yang diambil bersinggungan dengan kepentingan nasional Indonesia.
Namun, pengamat politik menilai bahwa jabatan ini lebih bersifat simbolis dan strategis, sehingga tidak akan langsung memengaruhi kebijakan dalam negeri.
Komentar Pengamat
Menurut Dr. Bima Arya, analis politik internasional, keterlibatan Jokowi di Bloomberg New Economy adalah hal yang wajar. “Banyak mantan kepala negara yang beralih menjadi penasihat forum internasional atau lembaga global. Ini adalah bentuk kontribusi lanjutan dari pengalaman yang mereka miliki,” ujarnya.
Sementara itu, pengamat ekonomi Aviliani menilai, posisi Jokowi bisa membantu Indonesia dalam memperluas jaringan global. “Meskipun statusnya pribadi, nama Indonesia tetap terbawa. Ini bisa menjadi soft power yang bermanfaat bagi diplomasi ekonomi kita,” katanya.
Penunjukan Jokowi sebagai penasihat global Bloomberg New Economy menunjukkan bahwa kiprah mantan Presiden Indonesia ini masih relevan di level internasional. Meski sempat berencana untuk pensiun dari dunia politik dan pemerintahan, Jokowi justru mendapat panggilan baru untuk berkontribusi di panggung global.
Bagi sebagian masyarakat, hal ini membuktikan bahwa pengalaman Jokowi dalam memimpin negara dengan populasi besar dan ekonomi berkembang pesat tetap dihargai dunia. Sementara bagi Indonesia, kehadiran Jokowi di forum global bisa menjadi modal penting untuk memperkuat diplomasi ekonomi di masa depan.
Jokowi memang tidak lagi duduk di Istana, tetapi perannya kini justru melebar ke ranah internasional. Pensiun yang pernah ia rencanakan tampaknya benar-benar tertunda, digantikan dengan tanggung jawab baru sebagai salah satu penasihat global di forum ekonomi paling prestisius dunia.