Profil Rahayu Saraswati, Politisi Muda Keponakan Prabowo yang Mundur dari DPR, tahuberita.com – Dunia politik Indonesia tengah ramai memperbincangkan kabar mundurnya Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, politisi muda sekaligus keponakan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dari kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Langkah mengejutkan ini memicu beragam reaksi, baik dari kalangan politik maupun masyarakat, karena selama ini Rahayu dikenal sebagai salah satu sosok perempuan muda yang vokal memperjuangkan isu sosial, kesetaraan gender, serta perlindungan anak.
Siapakah sebenarnya Rahayu Saraswati, dan bagaimana perjalanan kariernya hingga akhirnya memutuskan mundur dari DPR? Berikut ulasan lengkapnya.
Latar Belakang dan Keluarga
Rahayu Saraswati lahir di keluarga besar Djojohadikusumo yang dikenal memiliki pengaruh besar di dunia politik dan bisnis Indonesia. Ia adalah putri dari Hashim Djojohadikusumo, pengusaha ternama sekaligus adik dari Prabowo Subianto. Dengan latar belakang keluarga tersebut, tidak mengherankan jika sejak muda Saraswati sudah akrab dengan dunia sosial dan politik.
Meski demikian, Rahayu tidak hanya mengandalkan nama besar keluarga. Ia menempuh pendidikan formal hingga perguruan tinggi di luar negeri, yang memperkaya wawasannya mengenai isu-isu global, khususnya di bidang sosial, budaya, dan politik.
Karier Politik Dari Gerindra ke DPR
Rahayu Saraswati bergabung dengan Partai Gerindra dan meniti karier politiknya secara bertahap. Pada Pemilu 2019, ia berhasil terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2019–2024. Dalam posisinya, ia tergabung di komisi yang membidangi isu-isu sosial dan kemasyarakatan.
Selama menjabat, Rahayu dikenal vokal menyuarakan perlindungan perempuan dan anak, serta menekankan pentingnya kesetaraan gender. Ia juga aktif terlibat dalam diskusi dan advokasi yang berhubungan dengan kebijakan publik.
Selain itu, namanya semakin dikenal ketika ia maju dalam kontestasi politik daerah, yakni sebagai calon wakil wali kota Tangerang Selatan pada Pilkada 2020. Meski tidak berhasil menang, pencalonannya menunjukkan keberanian sekaligus ambisi politiknya sebagai figur muda yang ingin memberikan perubahan.
Aktivitas Sosial dan Kepedulian
Di luar parlemen, Rahayu Saraswati aktif dalam berbagai kegiatan sosial, terutama yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat, perempuan, dan anak-anak. Ia terlibat dalam sejumlah organisasi non-pemerintah serta inisiatif sosial yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
Kepeduliannya pada dunia sosial ini menjadi salah satu alasan mengapa ia tetap dikenal meskipun tidak lagi aktif di panggung politik formal. Banyak pihak menilai, kiprah sosialnya justru memperkuat citra dirinya sebagai figur publik yang peduli pada masyarakat bawah.
Keputusan Mundur dari DPR
Keputusan Rahayu Saraswati untuk mundur dari DPR pada 2025 menjadi sorotan besar. Banyak pihak mempertanyakan alasan di balik langkah tersebut. Dari berbagai sumber, disebutkan bahwa ia ingin lebih fokus pada kegiatan sosial dan pendidikan, dua bidang yang sejak lama menjadi perhatiannya.
Langkah ini dinilai sebagai pilihan berani, mengingat posisinya di DPR bisa menjadi batu loncatan untuk karier politik yang lebih besar. Namun, Rahayu menilai bahwa kontribusi nyata tidak selalu harus melalui jalur politik formal. Ia percaya bahwa perubahan juga bisa diwujudkan melalui dunia sosial dan pendidikan.
Profil Rahayu Saraswati menunjukkan sosok politisi muda yang memiliki rekam jejak kuat, baik di dunia politik maupun sosial. Sebagai keponakan Prabowo Subianto, ia memang memiliki latar belakang keluarga yang berpengaruh, tetapi perjalanan kariernya memperlihatkan bahwa dirinya juga memiliki kapasitas dan integritas tersendiri.
Keputusan mundur dari DPR pada 2025 menjadi titik balik penting dalam hidupnya. Dengan menekuni dunia sosial dan pendidikan, Rahayu ingin menunjukkan bahwa pengabdian kepada bangsa tidak hanya bisa dilakukan dari kursi parlemen, tetapi juga dari kerja nyata di tengah masyarakat.
Kini, publik menantikan langkah-langkah berikutnya dari Rahayu Saraswati. Apakah ia akan konsisten membangun kiprah di dunia sosial dan pendidikan, atau kembali ke dunia politik dengan misi yang lebih besar di masa mendatang?