October 10, 2025

Sri Mulyani

 

Mengapa IHSG Langsung Turun Setelah Sri Mulyani Lengser? Ini Analisisnya, tahuberita.com –  Bursa Efek Indonesia (BEI) mendadak diguncang kabar mengejutkan usai Presiden Prabowo Subianto mencopot Sri Mulyani Indrawati dari kursi Menteri Keuangan. Pada hari pengumuman reshuffle kabinet, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung terkoreksi tajam hingga lebih dari 1 persen, memicu aksi jual besar-besaran di kalangan investor.

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan: mengapa pasar bereaksi begitu cepat dan negatif terhadap keputusan politik tersebut? Berikut adalah analisis lengkap mengenai faktor-faktor yang menyebabkan IHSG anjlok usai lengsernya Sri Mulyani.

 

1. Figur Kunci di Bidang Fiskal

Sri Mulyani dikenal sebagai salah satu menteri keuangan terbaik di Asia. Selama masa jabatannya, ia dianggap berhasil menjaga defisit anggaran tetap terkendali, memperkuat penerimaan negara, dan menjaga kredibilitas fiskal Indonesia di mata investor global.

Kepemimpinan Sri Mulyani di bidang fiskal menjadi semacam “jaminan stabilitas” bagi pasar modal. Begitu kabar pencopotannya diumumkan, para investor langsung membaca sinyal ketidakpastian kebijakan. Dalam konteks pasar modal, ketidakpastian inilah yang paling ditakuti dan sering memicu aksi jual.

 

2. IHSG Turun, Saham Perbankan Jadi Korban

Data perdagangan menunjukkan bahwa sektor perbankan menjadi salah satu yang paling terpukul. Saham bank-bank besar seperti BBCA, BBRI, BMRI, hingga BBNI anjlok signifikan. Bahkan, saham BBTN tercatat sempat terkoreksi hingga mendekati 10 persen.

Mengapa perbankan yang terkena dampak paling parah? Alasannya sederhana: bank adalah sektor yang sangat sensitif terhadap perubahan kebijakan fiskal. Investor menilai, tanpa Sri Mulyani, ada risiko pelebaran defisit dan kebijakan populis yang bisa menekan stabilitas ekonomi, yang pada akhirnya berdampak pada dunia perbankan.

 

3. Rupiah Ikut Tertekan

Tidak hanya IHSG, nilai tukar rupiah juga ikut melemah lebih dari 1 persen terhadap dolar Amerika Serikat. Rupiah sempat menyentuh kisaran Rp16.500/USD, level yang membuat Bank Indonesia harus turun tangan melakukan intervensi.

Pelemahan rupiah menambah tekanan psikologis bagi investor asing. Mereka khawatir modal yang ditanamkan di pasar saham Indonesia bisa tergerus lebih dalam jika stabilitas mata uang tidak segera dipulihkan.

 

4. Faktor Psikologis Investor

Pasar modal tidak hanya bergerak berdasarkan data dan kinerja fundamental perusahaan, tetapi juga sentimen dan persepsi. Dalam kasus ini, sosok Sri Mulyani sudah lama dianggap sebagai figur kepercayaan bagi investor domestik maupun asing.

Begitu ia lengser, pasar kehilangan “jangkar” yang biasanya mampu menenangkan gejolak fiskal. Investor kemudian memilih langkah paling aman melakukan aksi jual. Efek domino pun terjadi, membuat IHSG anjlok dalam waktu singkat.

 

5. Ketidakpastian Arah Kebijakan

Analis menilai bahwa pasar masih menunggu kepastian mengenai arah kebijakan Menteri Keuangan baru. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, pemerintah sedang menggalakkan berbagai program populis seperti subsidi makan siang gratis hingga peningkatan belanja sosial.

Investor khawatir program-program tersebut bisa memperlebar defisit anggaran jika tidak diimbangi dengan penerimaan negara yang kuat. Selama kepastian ini belum jelas, pasar akan cenderung bergerak hati-hati.

 

6. Analisis Para Pengamat

Beberapa analis pasar memberikan pandangan terkait gejolak ini:

  • Kapital Economics menyebut bahwa pergantian Sri Mulyani bisa memicu kekhawatiran disiplin fiskal Indonesia akan longgar.
  • Mirae Asset menilai aksi jual saham adalah reaksi spontan akibat hilangnya figur yang dianggap kredibel.
  • Bank Indonesia menegaskan bahwa mereka siap menjaga stabilitas rupiah melalui intervensi pasar.

Semua pandangan ini menegaskan bahwa faktor utama penurunan IHSG adalah ketidakpastian, bukan hanya kondisi fundamental ekonomi.

 

7. Tugas Berat Menteri Keuangan Baru

Purbaya Yudhi Sadewa, yang ditunjuk sebagai Menteri Keuangan baru, menghadapi tantangan besar. Ia harus segera meyakinkan investor bahwa kebijakan fiskal Indonesia tetap akan disiplin, meski pemerintah memiliki agenda pembangunan besar.

Dalam pernyataan resminya, Purbaya optimistis pasar akan kembali pulih dalam 1–2 minggu ke depan. Namun, banyak investor masih menunggu bukti nyata berupa kebijakan konkret.

 

8. Apa Artinya untuk Investor?

Bagi investor ritel, gejolak ini bisa menjadi momen penting untuk lebih selektif memilih saham. Sektor perbankan memang tertekan, tetapi di sisi lain, koreksi harga bisa menjadi peluang akumulasi jika kondisi pasar kembali stabil.

Bagi investor asing, fokus utama akan tertuju pada kredibilitas fiskal dan nilai tukar rupiah. Jika keduanya bisa dijaga, arus modal kembali masuk dan IHSG berpeluang rebound.

Penurunan IHSG usai lengsernya Sri Mulyani menunjukkan betapa pentingnya faktor kepercayaan dalam dunia investasi. Meski fundamental ekonomi Indonesia relatif stabil, hilangnya sosok yang selama ini menjadi simbol disiplin fiskal membuat pasar bereaksi negatif.

Analisis menunjukkan bahwa faktor psikologis, ketidakpastian arah kebijakan, serta kekhawatiran defisit anggaran adalah penyebab utama IHSG turun. Kini, bola panas ada di tangan Menteri Keuangan baru untuk mengembalikan keyakinan investor.

Jika pemerintah berhasil menjaga keseimbangan antara program populis dan disiplin fiskal, IHSG berpotensi bangkit kembali dalam waktu dekat. Namun jika tidak, pasar modal Indonesia bisa terus menghadapi tekanan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *